1. "Saya keluar dari pekerjaan lama karena bos saya sangat galak"
Jika atasan lama Anda benar-benar jahat, sebaiknya Anda tetap menjaga
mulut untuk tidak menjelek-jelekkan atasan, perusahaan, dan bawahan di
perusahaan lama Anda. Ada kemungkinan pewawancara Anda sebelumnya
bekerja di perusahaan Anda, dan menjadi teman baik atasan Anda.
Selain itu, sikap negatif tidak akan meluluhkan pewawancara Anda. Bahkan
jika Anda memiliki atasan terburuk di dunia, mengatakan hal seperti ini
dalam wawancara membuat Anda terlihat seperti karyawan yang tidak puas.
Ingatlah bahwa Anda akan berbicara dengan seseorang yang kemungkinan
besar akan menjadi atasan, jadi berikan jawaban terbaik secara positif.
Jelaskan bagaimana Anda mengatasi situasi demikian di kantor, dan jika
Anda ditanya mengani atasan lama Anda, fokus kepada bagaimana Anda
sukses bekerja dengannya bukannya perbedaan Anda dengannya.
2. "Saya ini sangat lemah dalam.......sesuatu"
Meski Anda tidak hebat dalam segala hal, sebaiknya Anda tidak mengakui
kelemahan jika tidak ditanya. Jika Anda ditanya langsung tentang
kelemahan, ada cara cerdas untuk meresponnya. "Bicara tentang kelemahan
tidak harus langsung ke bagian mana kelemahan Anda, namun lebih penting
untuk menunjukkan bagaimana Anda mengatasi kelemahan Anda tersebut,"
saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir profesional. Hindari
mengatakan hal-hal seperti, "kelemahan terbesar saya adalah bahwa saya
bekerja terlalu keras," ini akan terdengar tidak jujur.
3. "Kemeja Bapak bagus"
Mungkin Anda berpikir memuji penampilan pewawancara akan meciptakan
hubungan baik dan kemungkinan mendapat nilai lebih. Namun ada batas
antara pujian dan sanjungan. Anda bisa saja membuat hubungan baik dengan
pewawancara. Di sisi lain, perkataan Anda dapat dilihat palsu atau
genit. Agar lebih aman: beri pujian pada penghargaan yang telah ia capai
atau lukisan/foto di ruangannya.
4. "Jadi perusahaan ini bergerak di bidang apa?"
Jika Anda tidak mengerti apa-apa tentang perusahaan yang dituju,
pewawancara mungkin akan berpikir Anda benar-benar kurang tertarik
bekerja disana. Ada baiknya Anda mengecek situs web perusahaan dan
artikel berita mengenai maslah apa yang baru-baru ini terjadi di
perusahaan. Plus, info latar belakang akan membantu Anda jika ditanya
apakah Anda memiliki pertanyaan. Palmer juga merekomendasikan Anda untuk
mencari tahu sebanyak mungkin tantang pewawancara Anda melalui situs
profesional seperti LinkedIn dan ZoomInfo. Riset ini akan membangun
hubungan dengan pewawancara berdasarkan apa yang telah Anda baca tentang
mereka.
5. "Saya belum mampu mencari pekerjaan karena ekonomi buruk"
Semua orang tahu bahwa ekonomi lesu membuat berburu pekerjaan sulit.
Namun menyalahkan situasi hanya akan membuat Anda terlihat pasif.
Sebaliknya, fokus pada hal positif dan hindari untuk saling menyalahkan.
Cobalah menjawab dengan: "Saya memfokuskan pencarian karir saya untuk
pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian saya di X, Y, dan Z. Ini
menjadi tantangan, namun menyenangkan, untuk mencari peluang potensial."
6. "Saya tidak memikirkan kisaran gaji - Saya fleksibel"
Dengan mengatakan ini mungkin Adan mencoba untuk menunjukkan bagaimana
bersemangat dan mudahnya untuk menyenangkan Anda. Beberapa kandidat
mugnkin mengatakan ini dalam rangka mendapat tawaran pekerjaan atau
membiarkan pintu negosiasi terbuka, tapi perekrut mungkin melihat Anda
kurang informasi mengenai posisi yang Anda lamar. Atau lebih buruknya,
mungkin pewawancara melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk
memberikan tawaran serendah mungkin. Sebaiknya cari informasi tentang
seberapa besar upah pada posisi serupa, yang nantinya menjadi tolak ukur
Anda untuk melakukan negosiasi.
7. "Saya ingin bekerja di sini karena saya butuh pekerjaan"
"Anda harus menunjukkan minat pada atasan atau atasan tidak akan
menunjukkan minat pada Anda," kata Bruce Hurwitz, Presiden dan CEO
Staffing Hurwitz Strategies, Ltd. Dengan mengatakan seperti ini, tujuan
Anda hanya di gaji. Anda seharusnya membiarkan pewawancara tahu bahwa
Anda ingin menjadi bagian dari perusahaan mereka, dan Anda telah
mengimvestasikan waktu dan usaha untuk belajar tentang perusahaan
tersebut.
8. "Saya bekerja karena ingin segera menikah"
Bukan merupakan ide yang bagus untuk mengungkapkan seberaapa besar Anda
ingin membangun keluarga di masa depan. Beberapa pewawancara mungkin
merasa pembicaraan ini tidak etis untuk diceritakan lebih dalam di
sebuah wawancara. Sebaiknya Anda berfokus pada komitmen untuk pekerjaan
Anda dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Berilah contoh-contoh
spesifik dari proyek yang telah Anda pelopori atau kontribusi Anda dalam
mensukseskan dan peran Anda saat ini dan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment