Wednesday, 4 January 2012

Tips dan Trik Meningkatkan Kecerdasan

Sebelum kita lihat beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan yang tujuh macam tersebut, ada baiknya kita lihat dahulu struktur kecerdasan tersebut yang terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama ialah informasi atau pengetahuan itu sendiri. Ini kita peroleh melalui pengalaman dan pendidikan.
Bagian kedua ialah mengolah informasi, terdiri dari penalaran, penilaian, dan kreativitas. Mudah dipahami, memang sebagian kecerdasan, kita warisi secara genetis. Warisan semacam ini umumnya kita sebut sebagai bakat. Tetapi bagian terbesar dari kecerdasan adalah hasil usaha. John Dewey mengatakan bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang kita miliki dan tak berubah selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu proses pembentukan yang berkesinambungan, dan untuk mempertahankannya diperlukan semacam kewaspadaan untuk mengamati kejadian-kejadian, keterbukaan untuk belajar, dan keberanian untuk menyesuaikan diri.
Jadi untuk meningkatkan kecerdasan, kita perlu menambah pengetahuan dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat kegiatan kreatif, kegiatan menalar, dan kegiatan mengevaluasi atau menilai. Dari penjelasan yang sederhana ini maka beberapa hal di bawah ini akan menolong kita untuk meningkatkan kecerdasan kita:

1. Mengadakan evaluasi diri.
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tepatnya menyusun peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang tujuh tersebut paling kuat, kedua paling kuat, dan seterusnya.
2. Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup.
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat dan antusiasme. Cita-cita yang memikat bagi diri sendiri mampu melahirkan daya juang. Semangat, antusiasme, dan daya juang adalah tiga serangkai yang membuat kita produktif belajar dengan demikian kecerdasan kita diasah. Dari sekian banyak cita-cita, maka salah satunya ialah kita harus mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin dikenal orang sebagi orang cerdas.
3. Membangun suatu kebiasaaan hidup cerdas, umpamanya membaca, berdiskusi, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
4. Membangun sikap keterbukaan-kritis.
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru, ilmu-ilmu baru, dan pengertian-pengertian baru. Tapi jangan terlalu terbuka supaya kita masih mungkin membuat sintesa dari pertemuan sejumlah ide-ide yang berlainan. Jadi kita juga harus kritis, artinya mampu mempertanyakan apa saja yang memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan terlalu kritis yang membuat kita jadi tertutup, kaku, dan merasa benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.
5. Membangun suatu sikap belajar positif terhadap apapun yang kita alami.
Pengalaman, kata Aldous Huxley, bukanlah peristiwa-peristiwa yang menimpa kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadap peristiwa-peristiwa itu. Hanya dengan sikap belajar positif inilah kita dapat bertambah cerdas sesudah mengalami suatu peristiwa, yaitu pengalaman kita jadikan sebagai guru. Pengalaman, katanya, adalah guru terbaik.
6. Membangun sikap yang rendah hati.
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, demikian pula hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.
Penutup
Saya harap, sesudah membaca artikel ini, Anda sekalian akan bertambah cerdas. Bila Anda berhasil melihat ketaklengkapandan kekurangan artikel ini dan sekalian melengkapinya, berarti Anda adalah orang yang sangat cerdas. Tapi bila Anda tidak merasa dicerdaskan sedikitpun, itu berarti sayalah yang kurang cerdas, sedikitnya kurang cerdas dalam hal penalaran dan verbal. Doakanlah supaya saya tambah cerdas. Dengan berbuat demikian, kecerdasan etis-spiritual Anda akan ditingkatkan. Artinya upaya membaca artikel ini sama sekali tak sia-sia.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...