Pages

Friday, 23 November 2012

Berpangkal dari Cinta Segitiga; Berujung pada Perselingkuhan


Sahabat karibmu, selama ini banyak curhat padamu. Namun, diam-diam rupanya dirinya naksir berat juga sama cowokmu. Kamu tak menyadari semua itu. Sampai akhirnya, menyaksikan dengan mata kepalamu sendiri. Dia masuk ke dalam ranah cinta segitiga denganmu dan berselingkuh dengan cowokmu.

 
Fenomena sahabat karib terlibat dalam cinta segitiga memang cukup marak akhir-akhir ini. Saya menyadari akan luka yang menganga di lubuk hatimu yang paling dalam. Kamu telah dikhianati oleh dua orang yang selama ini begitu dekat di hatimu. Sakit, sakitnya hatimu memang tak terperikan.

Sesungguhnya Kamu Sangat Beruntung. Namun di balik semua deritamu itu, sebenarnya telah kamu dapatkan sedikit keberuntungan. Pikirmu: “Maksud loe, beruntung dari Hongkong? Sudah menderita dan payah begini masih saja dikatakan beruntung.” Eit, sabar dulu. Jangan keburu marah. Ya, beruntung karena kamu sudah mengetahui terlebih dahulu sifat asli cowokmu. Seandainya hal itu terjadi ketika kalian berdua telah berada dalam ikatan pernikahan, apa jadinya?

 




Cobalah Untuk Bersyukur. Dalam kepedihan yang mahadalam sisakan sedikit ruang di hatimu untuk berucap syukur kepada-Nya. Rupanya Tuhan masih berbaik hati kepadamu. Dia bukakan sifat buruk cowokmu langsung di hadapanmu. Selanjutnya, segalanya diserahkan kepadamu. Tersediakah tempat dalam sanubarimu untuk kembali menerima dirinya? Jangan mengambil keputusan saat emosimu sedang meletup-letup. Biarkan persoalan itu mengendap dalam beberapa hari. Ketika hati dan pikiranmu sudah mulai membaik barulah kamu jatuhkan vonis tersebut.

Ini Selingkuh yang Pertama kalikah? Jika ini merupakan tindakan penyelewengan untuk pertama kalinya (baca: yang kamu ketahui), sebaiknya beri kesempatan dirinya untuk memperbaiki segala kesalahannya.

Jika Dirinya Melimpahkan Kesalahan kepada Selingkuhannya. Saat melakukan pembelaan, perhatikan arah pembicaraannya. Kalau dia begitu banyak melimpahkan kesalahan kepada kawanmu yang menjadi selingkuhannya, silakan kurangi nilai kepercayaanmu terhadap dirinya. Bila dia mengakui bahwa semua kesalahan tersebut bersumber dari dirinya lalu berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, maka beri waktulah dia untuk membuktikan omongannya. Berikutnya, jika ternyata antara omongan dan kenyataan jauh panggang dari api, segera kurangi secara drastis tingkat kepercayaanmu kepada dirinya.

Harus Tega bin Tegel. Rasa tega untuk melepaskan dirinya memang harus kamu umbar. Jangan bermain perasaan untuk urusan yang satu ini. Bila akal sehat dan hati kecilmu mengatakan harus melepas dirinya, maka jangan ragu-ragu untuk mengambil keputusan tersebut. Proses pengambilan keputusan untuk masalah yang satu ini seringkali berjalan laksana bermain yoyo atau layangan: tarik ulur gak ada hentinya.  Hatimu gampang trenyuh saat dia mengatakan bahwa dirinya khilaf. Dan kata penangkal nan sakti mandra guna itu diulang-ulang olehnya untuk beberapa episode perselingkuhannya.

Maafkan Saja Sahabatmu Itu. Adapun untuk sahabat karibmu itu, maafkan saja atas kesalahannya. Kalaupun kamu menyimpan dendam terhadap dirinya, maka dendam itu akan merusak jiwa ragamu saja. Lepaskan semua perasaan itu sekalipun memang sangat berat. Semuanya demi kebaikanmu semata.

Sekarang saya telah sampai pada akhir cerita. Tak akan ada kesimpulan di sini karena sesungguhnya kesimpulan itu ada dalam dirimu seorang. Silakan akhiri kisah pedih berjudul Berpangkal dari Cinta Segitiga; Berujung pada Perselingkuhan ini dengan baik. Wassalam!

No comments:

Post a Comment