Pages

Thursday, 16 August 2012

WOW ! 97 Persen Permukaan Es Di Antartika Kutub (Greenland) Mencair


WOW ! 97 Persen Permukaan Es Di Antartika Kutub (Greenland) Mencair

97 Persen permukaan es Greenland mencair

 
Sudah sebegitu panaskah suhu di bumi sekarang? Permukaan es di Greenland dikabarkan mencair sekitar 97 persen. Global Warming diyakini menjadi salah satu penyebabnya.

Mencairnya es di beberapa tempat di bumi seperti Kutub Utara dan Selatan atau juga Greenland kerap terjadi setiap tahunnya. Pada umumnya, permukaan es yang mencair di tempat-tempat tersebut hanya sekitar beberapa persen saja. Namun, beberapa peneliti dari NASA Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California mendapati suatu keganjilan di permukaan es Greenland. NASA Jet Propulsion Laboratory mengemukakan fenomena aneh tersebut setelah menganalisa hasil pantauan dari tiga satelit independen yang diterima mereka.

Pada tanggal 8 Juli lalu, permukaan es Greenland mencair sekitar 40 persen, akan tetapi empat hari sesudahnya, mencairnya permukaan es di tempat tersebut mencapai 97 persen. "Hal ini sangat aneh yang membuat saya bertanya ketika melihat fenomena tersebut pertama kali: apakah ini nyata atau data eror?," ungkap Son Nghiem, salah seorang peneliti di NASA Jet Propulsion Laboratory kepada Nasa.gov.
 
1


Tentu saja, mencairnya es di Greenlad tersebut mengundang perhatian dari beberapa pakar seperti Glasiolog, Klimatolog dan Hidrolog untuk meneliti fenomena tersebut. Klimatolog dari University of Georgia Thomas Mote mengatakan, "Kita semua terkejut. Mencairnya es di Greenland dalam jumlah besar terakhir terjadi pada tahun 1889. Itu pun hanya sekitar 75 persen saja."

Asumsi sementara yang diambil oleh para pakar menyebutkan bahwa mencairnya es di Greenland disebabkan oleh udara panas di atas Greenland hasil dari musim kemarau yang berkepanjangan di Amerika Serikat. Awal musim panas ini, gelombang panas dari Atlantik Utara pernah meluncur deras ke arah Greenland.

"Ketika gelombang panas tersebut berlalu, yang tertinggal hanyalah udara hangat yang berhenti di atas Greenland," ujar Mote yang dikutip oleh Newscientist. Namun, Lora Koenig, seorang Glasiolog dari NASA Goddard Space Flight Center mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal wajar karena setiap 150 tahun sekali permukaan es di Greenland selalu mengalami siklus pencairan dalam jumlah besar. "Namun, apabila hal tersebut berlanjut sampai beberapa tahun ke depan, maka kita perlu mulai khawatir," jelas Koenig kepada Nasa.

Mencairnya sebagian besar es di Greenland tersebut menjadikan salah satu faktor penyebab naiknya tingkat permukaan laut. Para peneliti mengatakan bahwa permukaan laut selalu naik 3 mm setiap tahunnya. Sampai sekarang banyak permukaan es di Greenland yang meleleh karena naiknya suhu udara di tempat tersebut. Salah satu contoh paling baru adalah terbelah dan lepasnya sebuah gunung es sebesar dua kali Manhattan di Petermann, barat laut Greenland, Rabu (18/07).
 
 
 
 
Arctic Unicorn muncul, pertanda suhu Kutub mulai panas
 
 
Di awal Juli lalu, BBC berhasil merekam migrasi beberapa ekor Arctic Unicorn atau biasa disebut paus Narwhal melewati pecahan permukaan es di Kutub Utara. Menurut beberapa pakar, Narwhal akan muncul ke permukaan dan bermigrasi apabila suhu di daerahnya mulai panas dan hewan ini akan pindah ke tempat lain yang lebih dingin.

Sebuah catatan yang dibuat oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) tahun 2010 lalu mengatakan bahwa beberapa Narwhal menunjukkan dirinya di antara pecahan es di sekitar Baffin Bay, Greenland. Pada waktu itu, Klimatolog mencatat bahwa suhu di Baffin Bay sedikit naik dari 3,3 derajat Celcius menjadi 4,6 derajat Celcius.

"Narwhal adalah hewan yang dapat membantu penelitian karena binatang ini dapat dikatakan sebagai biological oceanographers atau penyedia data seputar suhu di suatu tempat," ungkap Kristin Laidre dari University of Washington ke Discovery.

Dalam video yang direkam BBC dan diunggah ke YouTube tersebut menunjukkan beberapa Arctic Unicorn berenang bersama-sama melewati permukaan es yang terbelah sejauh kurang lebih 600 mil yang diperkirakan untuk mencari tempat yang lebih dingin lagi.

Tidak sedikit ilmuwan yang mengatakan bahwa Narwhal adalah salah satu hewan laut yang misterius. Menurut penjelasan di Wikipedia, Narwhal atau Narwhale mempunyai nama Monodon monoceros. Habitatnya berada di sekitar Kutub Utara, perairan dingin di Kanada dan Greenland. Monodon monoceros diambil dari bahasa Yunani yang berarti satu gigi atau satu tanduk atau Unicorn.

Global warming memang menjadi salah satu ancaman serius bagi kehidupan manusia. Dikhawatirkan dengan bertambah panasnya suhu di bumi, maka banyak permukaan es di daerah dingin seperti Kutub Utara dan Selatan atau di Greenland akan mencair. Hal tersebut terbukti dengan terbelahnya gunung es sebesar Manhattan di Petermann dan mencairnya 97 persen permukaan es Greenland dalam waktu kurang dari seminggu.

Jika suhu terus bertambah naik, maka banyak daerah yang terselimuti es di bumi ini mencair. Apabila banyak es mencair, maka permukaan air laut akan mengalami peningkatan serta mengancam populasi banyak hewan di daerah tersebut seperti Pollar Bear, Pinguin atau juga Narwhal. Stop global warming!
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Gunung es sebesar dua kali Manhattan terbelah dua

 
Pada hari Rabu (18/07) kemarin, melalui satelit NASA terdapat laporan bahwa sebuah gunung es yang berukuran sekitar dua kali luas Manhattan, Amerika Serikat atau sekitar 46 mil persegi tersebut terbelah menjadi dua. Gunung es raksasa ini terletak di Petermann sebelah barat laut Greenland.

Seperti yang diketahui empat sampai lima persen permukaan Greenland adalah permukaan yang tertutup es dan Petermann adalah suatu tempat yang secara keseluruhan tertutup oleh salju dan es. Selama beberapa tahun, peneliti mengawasi daerah tersebut karena telah muncul retakan-retakan di sekitar Petermann dan retakan tersebut.


Menurut yang dirilis oleh Cbsnews.com, dua tahun lalu kejadian serupa juga pernah terjadi dan mengakibatkan berubahnya pemetaan wilayah Greenland karena luas bagian yang terpisah sangat besar dan luas. Para peneliti memperkirakan bahwa penyebab utama terpisahnya gunung es dengan Greenland tersebut dikarenakan oleh global warming atau pemanasan global.

Walaupun menyimpulkan bahwa global warming adalah penyebab pecahnya salah satu permukaan di Greenland tersebut, namun para peneliti belum berani membuat pernyataan resmi karena mereka masih akan terus meneliti penyebab utama dari hal tersebut karena kurangnya bukti-bukti pendukung. Sampai saat ini, banyak glasier di selatan Greenland yang mencair secara cepat tanpa diketahui penyebab pastinya.

Menurut seorang peneliti dari National Snow and Ice Data Center in Boulder, Colorado bernama Ted Scambos, "Dengan mencairnya banyak permukaan es di Greenland sampai saat ini maka hal tersebut menambah dan menaikkan level permukaan air laut. Namun, lain dengan pecahnya permukaan di Petermann tersebut tidak menambah volume dan level permukaan laut karena ukurannya terlalu besar."

Para peneliti mencatat bahwa proses pemanasan suhu di Greenland dan Kanada saat ini lima kali lebih cepat dari temperatur rata-rata dunia. Selama 30 tahun terakhir ini, di daerah tersebut suhunya naik sekitar 4 derajat Fahrenheit dan sampai saat ini banyak permukaan es di sekitar Greenland serta Kanada yang dilaporkan mulai meleleh.

Dengan melelehnya sebagian besar es di sekitar daerah kutub bumi ini meleleh maka dapat dipastikan bahwa beberapa puluh tahun lagi, banyak daratan yang akan tergerus air laut karena dengan melelehnya es di Greenland atau Kanada atau juga di Kutub Utara dan Selatan, maka level permukaan air laut menjadi naik.
Apabila permukaan air laut naik maka banyak daerah pesisir yang juga terendam dan sedikit-demi sedikit terpangkas oleh quota air laut yang berlebih. So, jangan hanya berani berkata, namun buktikan dengan tindakan. Stop global warming.
 
 
 1


 
 

No comments:

Post a Comment